Saturday, November 14, 2020

Dear God

“Dear God, if we can’t be together in this life, let us be together in other life” -unknown 


 

Saturday, October 3, 2020

Beri Jeda

Mungkin kita sedang melewati hari berat, minggu bahkan bulan-bulan berat

Aku percaya waktu-waktu berat itu kelak akan menjadi sebuah cerita

Sambil menunggu datangnya hari dimana hati akan kembali terasa ringan, 

mari beri jeda

Jeda untuk diri sendiri, untuk berhenti memikirkan masa lalu dan masa depan

Mari beri jeda dan kembali di saat ini

Menerima apa yang sudah terjadi, dan berserah akan apa yang nantinya terjadi

Mari beri jeda


Saturday, September 19, 2020

Highly Sensitive Person

Beberapa waktu lalu baru selesai membaca buku yang berjudul "Loving the Wounded Soul : Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia" Buku yang kehadirannya berasa pas sekali sama keadaanku saat ini. Bukan karena depresi, tapi karena duka atau kesedihan yang aku alami sejak bulan Agustus kemarin. Kesedihan yang waktu itu aku tidak tahu penyebabnya, tiba-tiba saja merasa sedih setiap malam, tidak jarang menangis. Aku seperti bisa membaca apa yang akan terjadi di hidupku, walaupun tidak selalu, tapi rasa sedih saat itu terasa kuat. Dan ternyata benar, di bulan September ini aku merasakan kesedihan yang begitu hebat. Kekecewaan, kehilangan dan kegagalan. Nafsu makan hilang, berat badan turun, dada terasa sesak, lidah terasa pahit padahal tidak sakit fisik, lebih banyak tidur, dan lebih banyak menyendiri.

Singkat cerita aku menemukan buku karya Regis Machdy dan buku ini seperti membuka mata dan hatiku. Saat membaca halaman awal aku sempat takut, karena beberapa gejala depresi sudah aku alami sendiri, tapi Puji Tuhan aku tidak pernah punya pikiran untuk mengakhiri hidup. Dan kemudian aku sampai pada bagian : siapa pun bisa depresi. Pada bagian ini dijelaskan mengenai beberapa kepribadian tapi ada satu yang menggelitik yaitu Highly Sensitive Person dan Depresi. Setelah aku baca dan mengisi HSP test di https://hsperson.com/test/highly-sensitive-test/ terjawab sudah pertanyaanku selama beberapa tahun ini. 

Tidak sedikit orang terdekat yang mengatakan bahwa aku ini "aneh", "antik", "lebai" dan "terlalu perasa", akupun mengakuinya. Aku mudah merasa terharu, pusing dan jengah saat di keramaian, sensitif terhadap bau dan sentuhan, mudah kaget, bisa merasakan emosi orang lain, suka memperhatikan hal yang sangat detail, menghindari menonton film yang kejam, suka damai malas ribut dan seperti bisa merasakan apa yang akan terjadi. Awalnya aku pikir karena aku seorang introvert, Pisces juga, tapi kok terlalu sensitif dan agak cenayang ya. Dan akhirnya sekarang aku mengenal diriku. Ternyata aku memang aneh, aku memang berbeda, aku HSP, dan itu normal.

Buat temen-temen yang mungkin juga merasakan hal sama seperti aku, kalian bisa coba research dan isi HSP test. Populasi HSP hanya ada 20% di bumi ini, kita rentan terkena depresi karena stimulus di luar bisa dengan mudah membuat kita "overwhelmed" dan lelah. Tapi setidaknya kita tahu siapa diri kita, bagaimana cara me "recharge" energi kita. Kita juga bisa manfaatkan "sensitivity" ini untuk membantu teman-teman lain yang mungkin membutuhkan. Oya aku juga sarankan buat temen-temen bisa baca buku ini, sangat bermanfaat, membuka pikiran agar lebih terbuka dan menerima depresi, juga bisa lebih mengenal diri sendiri. Yang juga sedang merasakan kesedihan, semangat ya, ini pasti akan berlalu. Jangan takut atau malu untuk minta bantuan :)





Wednesday, September 16, 2020

Random Shot #2

We lose and we gain people in our lives #88lovelive

And here's another random shot from early 2020. Have a blessed day everyone :)


 cute cafe / sunset / can you spot me? / raindrop / pretty flower / sit for two

Friday, August 28, 2020

Stay Safe

 Covid-19 isn't over yet so here's a little reminder for you. Stay safe everyone :)